Hanya perlu satu menit untuk menghancurkan seseorang, cukup satu jam untuk menyukai seseorang, cukup satu hari untuk mencintai seseorang, tetapi membutuhkan seumur hidup untuk melupakan, seseorang .
pengayom rakyat
ingat ingat peluru dibeli dari uang rakyat
apa yang dilakukan pemerintah ? Apakah pemerintah menggenjot pembangunan? Kenyataannya, infrastruktur semakin buruk, lapangan kerja menyempit, kualitas pendidikan dan kesehatan terus menurun dan kehidupan rakyat tidak beranjak dari kesulitan ekonomi. Yang dilakukan pemerintah ketika menjadi kaya dengan uang hasil pengurangan subsidi adalah menaikan gaji anggota DPR dan DPRD, menaikan gaji para pejabat pemerintah sendiri, dan mengadakan berbagai fasilitas mewah bagi para pejabat. Pemerintah berpesta dengan uang hasil mengencangkan ikat pinggang rakyat. Jika demikian, pemikiran yang bernada merendahkan aksi-aksi demonstrasi dengan mengatakan bahwa dialog lebih beradab daripada demonstrasi adalah ngawur. Pemikiran yang datang dari pihak yang tidak mampu melihat letak demonstrasi dalam konsepsi dialog. Pemikiran dangkal seperti itu justru kurang beradab dan datang dari pihak yang tidak mampu melaksanakan mekanisme demokrasi yang sesungguhnya. Pemikiran seperti itu datang dari pihak yang biasanya hanya “mematung diri di depan cermin”, seakan-akan sedang berdialog dengan rakyat yang berdiri di depannya. Setelah itu pergi ke ruang publik dan mengatakan bahwa dirinya selalu terbuka untuk dialog. Padahal ia hanya terbuka bagi dialog dengan “dirinya sendiri”, misalnya dalam sidang-sidang kabinet yang memakan waktu berjam-jam tanpa hasil yang baik bagi rakyat dan negara.
tolak liberalisasi energi
tolak tolak tolak
Kurang Beradabkah Demonstrasi? Demonstrasi adalah penjebol benteng kekuasaan yang bergaya otoritarian, yaitu kekuasaan yang abai terhadap kepentingan rakyatnya. Demonstrasi muncul ketika suara yang berbeda dari kebijakan pemerintah tidak didengar. Demonstrasi adalah bentuk terakhir dan paling radikal dari suatu proses dialog antara penguasa dan yang dikuasai. Ketika wakil rakyat tidak lagi menjadi saluran aspirasi, ketika pemerintah terpaku dalam perhitungan-perhitungan yang menguntungkan dirinya sendiri, turun ke jalan adalah pilihan yang layak diambil. Demo adalah bentuk dialog dengan “dia” yang buta, tuli, bisu. Buta terhadap kesulitan dan kesengsaraan rakyat, tuli terhadap jerit tangis si miskin dan anak gizi buruk, dan bisu karena tidak lagi menjalankan tugas sebagai saluran kepentingan para pemilih.
Banyak yang menilai resistensi perjuangan Mahasiwa sejak tahun 1997 sebagai sebuah anomali, selain waktunya yang panjang juga konsistensinya dalam berjuang.
Sebenarnya resistensi ini bisa dikatakan sebagai hasil dari represi dan kebohongan kebohongan yang didapat oleh rakyat selama lebih dari 50 tahun. Permainan elite kekuasaan yang tidak pernah mengedepankan rakyat selama orde baru dan represi yang diterima rakyat menjadi faktor utama penyebab kuatnya perlawanan mahasiswa yang tidak terlepas dari dukungan rakyat.
Forkot sebagai sample yang telah ada sejak 1997 dan menjadi inisiator pergerakan mahasiswa 1998 yang menumbangkan rejim Suharto tidak lepas dari upaya upaya represi dan pemecahbelahan oleh penguasa. tetapi dengan dukungan rakyat yang sangat signifikan represi dan intrik yang diupayakan oleh rejim orde baru baik secara langsung maupun melalui elite elitenya malah menjadi batu asah yang sangat baik bagi Forkot dalam mengkonsolidasikan kekuatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar