Senin, 29 September 2008

SELAMAT JALAN BUNG DITEMPAT TERINDAH JEMPUT KEBEBASANMU, JANGAN MENOLEH LAGI







sahabat ...

hari hari panjang yang pernah kita lalui acapkali menyenangkan juga acapkali membuat jiwa kita letih tatkala memandang hamparan kemiskinan di bumi persada ini yang semakin hari makin subur saja, dan aku tahu kau sangat merasa terperdaya oleh sesuatu yang makin jelas wujudnya, setan imperialisme dan kolonialisme yang telah berganti baju, urusannya hanya berganti atribut,orde ini dan orde itu bahkan seringkali kita komunikasi meski kamu jauh dibalik bukit di jawa barat atau dipadang gurun yang gersang di larantuka, atau kamu sedang bersama pengamen jalanan dan tak lupa menjinjing lap top tua kesayanganmu, tak sedikitpun ada nada suaramu yang letih, atau kelaparan, selalu saja kamu kembalikan pertanyaan itu padaku, apa yang telah aku lakukan ? 

aha meski aku tidak melihat persis saat itu kamu dimana dan sedang apa ? aku tetap merasa yakin tak pernah ada waktu dimana kamu bisa berdiam diri tanpa berbuat apapun... bertahun sudah impianmu juga pernah jadi impianku tentang sebuah negara tanpa tetes air mata dan tetesan darah dan juga tanpa senjata meski kadang kita juga berdebat tentang perlunya kebenaran yang tidak memihak, reformasi atau revolusi, post modern atau albert kamus , nietsche, hingga nasbith, tsunami , gempa jogya dan Lapindo yang telah menghancurkan peradaban , atau manunggaling kawula gusti syeh siti jenar itu, atau sekolah pembebasan yang secara logika melintasi logika itu sendiri ... agaknya kamu selalu haus berdiskusi, meski acapkali aku juga marah atas sikapmu yang selalu merasa pendapatmu yang benar....

sesungguhnya aku cukup curiga, hampir 2 bulan ini, kita kehilangan kontak, setiap aku hubungi selalu mailboks, atau nggak terjawab,... sempat aku berpikir yang buruk tentang keterlibatanmu dengan dengan team indonesia bangkit, meski satu ketika pendapatmu juga tidak sependapat tentang anarkis, apakah idemu tentang sekolah pembebasan sudah mendekati kenyataan atau bahkan frustasi,,,, seringkali kita juga berdialog panjang tentang seabreg ide yang masuk ke tong sampah karena kembali lagi urusan dukungan dana yang terkadang kami rasakan tak kalah penting dari ide itu sendiri, dan setelah pembicaraan itu kamu akhiri dengan menarik napas panjang ...

sampai ketika malam itu aku sedang asyik membaca biografi ahmadinejad. che guevaranya asia yg sungguh hebat itu, tiba tiba sms handphone ku berdering, saat aku buka , aku sungguh terkejut sms itu mengabarkan tentang kepergianmu menghadap sang pencipta akibat stroke di RS harapan kita tgl 27 september 2008, setelah pernah koma dan dirawat selama 2 bulan., kawan kita Helmi yang memberi kabar..., aku ngga paham menterjemahkan kepedihan itu, rasanya campur aduk ingin marah, sebel dan benci, tega teganya pergi padahal masih banya kerja kerja kita yang belum selesai .....

Selamat jalan pejuang, beristirahatlah dengan nyenyak, nikmati kebebasanmu yang sejati, karena dunia yang tidak ramah ini telah menghisap habis energimu, semoga para malaikat itu mengajakmu ke nirwana yang indah , selamat jalan sahabat terkasih, meski aku tidak ingin air mata itu jatuh karena aku tahu tak ada lagi kesakitan atau keletihan, kekecewaan lagi yang kau rasakan, boleh pergi mesti spirit itu masih tetap tertinggal dihati kami, selamat jalan …..”
.......... bung Norpud Binarto , amin

Tidak ada komentar: